Jumat, 10 Juli 2015



APLIKASI ALAT TANAM BEBIJIAN
“GRAIN SEEDER”
Laporan Praktikum Alat Mesin Pertanian (AMP)






Oleh:
Iwan Novianto





Description: D:\logo unila.jpg



JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015



I.                   PENDAHULUAN


I.1.        Latar Belakang

Selain proses pengolahan tanah. Proses lainnya yang cukup memerlukan biaya besar adalah penanaman. Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga teknik penanaman akan menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman memerlukan tanaga kerja sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal ini menunjukan sangatlah diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin sedikitnya tenaga yang tersedia dalam bidang pertanian.

Proses penanaman benih dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah. Oleh karena itu, dengan adanya alat tanam padi dan alat tanam biji-bijian akan membantu para petani untuk lebih efisien dalam usaha tani tanaman budidaya untuk kebutuhan pangan manusia dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot-otot manusia. Kemudian tenaga otot hewani digunakan untuk meringankan tenaga otot manusia. Dengan ditemukannya besi, diciptakan perkakas yang selanjutnya mengurangi tenaga otot manusia. Yang disebut dengan mesin peralatan pertanian.

Petani yang memiliki lahan cukup luas seringkali menghadapi hambatan dalam setiap kegiatan budidaya karena keterbatasan sumberdaya terutama tenaga kerja di bidang pertanian serta didukung dengan masih rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut. Hal ini karena hampir sebagian besar tenaga kerja pertanian saat ini sudah memasuki usia non produktif sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain baik industri maupun sektor informal sebagai akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun langsung ke lahan pertanian, apalagi dengan sistem pertanian tradisional. Oleh karenanya keberadaan mesin pertanian dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pertanian sekarang ini telah dikembangkan berbagi jenis mesin penanam yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam memudahkan proses penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan efisien dengan keuntungan yang lebih besar.

I.2.        Tujuan

Berikut tujuan dilakukannya praktikum ini ialah untuk mengetahui bagian-bagian dari alat penanam bebijian “grain seeder” dan fungsi masing-masing bagiannya dan usaha pemeliharaannya, perbaikan dan penggunaannya serta pengoperasiannya secara benar.

I.3.        Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.      Dapat menambah ilmu pengetahuan
2.      Menambah wawasan teknologi, terutama teknologi sektor pertanian
3.      Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.







II.                TINJAUAN PUSTAKA


2.1         Penanaman Benih

Penanaman merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam budi daya palawija. Sampai saat ini penanaman umumnya masih dikerjakan secara tradisional dengan menggunakan alat seadanya, yaitu tugal. Selain melelahkan, penanaman dengan tugal memerlukan waktu lama dan biaya  yang mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut, telah tersedia mesin penanam biji-bijian. Mesin penanam tersebut memiliki keunggulan dapat melakukan kegiatan menugal, menjatuhkan benih, dan menutup lubang benih sekaligus sehingga menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Salah satu mesin penanam adalah seeder, yaitu untuk menanam benih dalam bentuk biji-bijian.

2.1 Alat Penanam Benih

Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah. Bila benih dengan  menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanam, yaitu berpengaruh pada kedalaman tanam, jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dalam baris, dan jarak antar baris. Di samping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih dalam alat tanam. Benih tanaman yang berupa biji-bijian ada bermacam-macam, seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang masing-masing memiki bentuk, ukuran, kekuatan agronomis yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan alat tanam yang memiliki kekuatan tanam yang berbeda pula. Beberapa sifat fisis benih yang mempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk, keseragaman bentukdan ukuran, density per satuan volume, dan tekanan terhadap tekanan dan gesekan. Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam (seeder) ini dapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya :
" Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah)
" Drill seedling (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).
" Pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur)
" Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir sama dengan alur)
" Chezktow planting (benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama).

Bagian dari mesin penanam (Ciptohadijoyo, 1991) :
a. Seed-matering devices
Merupakan alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Terdapat bermacam-macam bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan jarak yang dikehendaki.
b. Tabung penyalur (seed-tube)
Ini akan menyalurkan benih ke alur yang dibuat furrow opener. Bentuk, panjang dan kekasaran mempengaruhi pengaliran benih. Dalam pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan continare. Untuk itu harus diperhatikan pemantulannya pada dinding saluran, hambatan dan panjang saluran.
c. Alat pembuat alur (furrow opener)
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik suatu kedalaman tertentu. Kedalaman penanaman ditentukan oleh jenis tanaman, kelengasan, temperatur tanah. Bentuk alat disesuaikan dengan keadaan permukaan tanah (jenis tanah, vegetasi, seresah dan kekasaran permukaan) hal ini bertalian dengan penetrasi, pemotongan oleh alat dan bentuk alur. Macamnya : runner, hoe, disk
d. Alat penutup alur (seed-covering-devices)
Alat tersebut mempunyai fungsi menutup benih yang sudah berada dalam alur dengan tanah kembali. Hal ini bertalian denga pertumbuhan kecambah, akan baik bila benih tersebut berada dalam lingkungan tanah yang lembab dan bertalian dengan iklim. Dalam penutupan ini diharapkan tanah yanh menutupi dalam keadaan yang cukup baik untuk dapat ditembus oleh tanaman.

Menurut Sukirno (1999) Selain itu juga ada alat yag digunakan untuk menyebar dan membuat lubang sekaligus untuk tempat benih yang akan ditanam, alat tersebut menggunakan tenaga manusia dan alatnya disebut job seeder. Alat ini merupakan salah satu jenis alat hand seeder. Pada dasarnya alat dan mesin penanam benih (seeder) atau seed drill ini terdiri dari:
" tempat penampung benih (seed box)
" penyendok benih (untuk mengatur jumlah dan saat keluarnya benih dari seed box)
" pengarah benih (seed tube),
" pembuat alur pada tanah (furrow opener)
" penutup alur (cover chain)

Matering Device
Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penanaman benih ( Purwadi, 1990 ).
Seed-matering devices merupakan alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Alat ini mempunyai fungsi sebagai pembagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanaman. Terdapat bermacam-macam bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan jarak yang dikehendaki. Jenis seed matering devices seeder yang diamati adalah horizontal feed / rotor matering devices (Ciptohadijoyo, 1991).
Seed Matering Device adalah alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang diituntut oleh pertumbuhan tanaman ( Rahmat, 2010). Jenis-Jenis Seed Matering Device
" Horizontal Feed/Rotor matering devices
" Vertical Feed/Rotor matering devices
" Faktor yang mempengaruhi banyaknya yang disalurkan
" Kekecepatan perputaran.



III.             METODOLOGI


3.1.       Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum Alat Mesin Pertanian ini dilaksanakan di Laboratorium Daya Alat Mesin Pertanian (LDAMP) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tanggal 27 April 2015.

3.2.       Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat yang digunkan dalam praktikum kali ini adalah grain seeder, alat tulis, kamera. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai, kacang hijau dan tanah.

Cara Kerja
a.       Asisten dosen memberikan penjelasan nama alat dan bagian-bagiannya kepada mahasiswa
b.      Mencatat informasi yang ada pada alat pertanian yang ada di LDAMP







IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1         Hasil Praktikum

Praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil yaitu berupa pengenalan grain seeder dan bagian-bagiannya.
Nama alat : Grain seeder
Klasifikasi : terbuat dari logam, warna hijau
Bagian-bagian alat : Rangka,Roda, Piringan roda depan (pembuka alur),piringan belakang (penutup alur), kotak (tempat biji-bijian), Gear nanas, Ruang pengatur keluar bibit, selang (penyalur bibit jatuh).

4.2 Pembahasan

Setelah praktikum selesai dilaksanakan maka didapatkan hasil seperti diatas dan penjelasan sebagai berikut :
1. Rangka yang merupakan bagian utama alat “grain seeder” sebagai bagian penyokong atau             
    pendukung untuk meletakkan serta menempelkan semua bagian-bagian dari grain seeder ini.

2. Roda merupakan bagian alat yang dapat mempermudah pergeragakan grain seeder.

3. Pembuka alur yaitu bagian alat yang menyerupai roda dan berbentuk lempengan yang berjumlah 
    satu pasang serta letak berada dibagian depan.

4. Penutup alur yaitu bagian alat yang berbentuk piringan dengan posisi letak miring atau agak 
    melintang dengan fungsi sebagai penutup alur yang telah dijatuhkan bijian bibit.
5. Kotak yaitu tempat unutuk meletakkannya bijian bibit yang akan ditanam, dengan posisi letak 
    kotak ini berada paling atas dari bagian-bagian lain.

6. Gear nanas yaitu sebuah gear yang berfungsi untuk menyalurkan putaran dari putaran roda menuju 
    bagian ruang pengatur pengeluaran bibit.

7. Ruang pengatur keluar bibit merupakan tempat diletakknya piringan pengatur keluarnya bibit dengan empat titik lubang, yang diputar oleh gear nanas sehingga empat titik lubang bergerak secara bergantian.

8. Selang yaitu  bagian alat yang menyalurkan bibit tanaman yang akan jatuh kebagian alur yang telah dibentuk oleh bagian alat pembuka alur.






V.                KESIMPULAN


Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1.        Grain seeder merupakan salah satu alat utama yang membantu proses di bidang pertanian.

2.    Fungsi grain seeder dalam pertanian secara garis besar adalah untuk membantu meringankan melakukan pekerjaan dalam bertani sehingga dengan menggunakan grain seeder pekerjaan petani dapat lebih ringan.

3.        Dalam era-modern ini alat canggih (grain seeder) perlu dikembangkan.






DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2013. Kaliberasi alat penanam benih. http://triyadirikky06.blogspot.com.

Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor; Bogor.

Ciptohadijoyo, Sunarto dan Bambang Purwantana. 1991. Alat dan Mesin Pertanian II. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sukirno, Ir. 1999. Diktat Kuliah Mekanisasi Pertanian. Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Purwadi, T. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Edisi keenam. Gadjah Mada University Prees. Yogyakarta.

Anonim. 2015. Pengenalan alat penanam. http://hendrisetiawan95.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar